Kepulauan Sangihe dan Talaud terdiri dari 77 gugusan pulau dan terbagi dalam 2 kabupaten, kabupaten Sangihe dan kabupaten Talaud. Ibu kota kabupaten Talaud bernama Melonguane, terletak di ujung selatan pulau Karakelang. Jumlah seluruh penduduk sekitar 85,984 orang (BPS 2014), dengan luas laut sekitar 37,800 km² (95,24%) dan luas wilayah daratan 1.251,02 km2.
Talaud memiliki tiga pulau utama dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang melimpah dan juga rumah bagi spesies langka yang dilindungi di Pulau Karakelang, Pulau Salibabu, dan Pulau Kabaruan. Di Pulau Karakelang terdapat dua area satwa liar, terletak di bagian selatan dan utara Karakelang. Suaka margasatwa terbesar terletak di bagian utara Karakelang dan sejumlah area telah ditetapkan sebagai hutan lindung.
Secara geografis, kepulauan Talaud terletak antara 04° 40’ - 05° 40’ LU dan 126° 20’ - 127° 00’ BT. Wilayah ini merupakan kawasan paling utara di bagian Indonesia timur, dengan batas wilayah meliputi:
- Sebelah Utara : Negara Philipina (pulau Mindanao)
- Sebelah Timur : Samudera Pasifik
- Sebelah Selatan : Laut Maluku
- Sebelah Barat : Laut Sulawesi
Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki kawasan suaka margasatwa seluas 24.669 Ha yang berada di tengah Pulau Karakelang. Kawasan ini merupakan habitat dari beberapa satwa endemik yang dilindungi, seperti burung Nuri Talaud (eos histrio talautensis), yang merupakan sub-spesies dari eos histrio.
Mata pencaharian utama sebagian besar penduduk Karakelang Utara dan Karakelang Selatan adalah petani musiman di daerah pedalaman dan nelayan di daerah pesisir. Mata pencaharian lain adalah pedagang, buruh musiman untuk program infrastruktur pemerintah, buruh harian serta petani cengkeh dan pala.
Komoditas utama untuk perkebunan dan perdagangan adalah cengkeh, pala, dan kelapa. Satu-satunya desa penghasil padi adalah Desa Ambela yang terletak di Karakelang Selatan. Suplai beras tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pulau, sehingga tambahan beras didatangkan dari pulau utama, yaitu Sulawesi Utara.
