Pulau Karakelang adalah pulau terbesar yang termasuk di dalam gugusan kepulauan Kabupaten Kepulauan Talaud, Kawasan Wallacea. Kawasan ini memiliki keanekaragamanhHayati atau biodiversitas yang tinggi dan spesifik, sehingga merupakan salah satu wilayah destinasi, baik sebagai destinasi wisata, edukasi,  ataupun penelitian. Pulau ini mempunyai daya tarik tersendiri, dengan masih dapat dijumpai beberapa satwa khas dan endemik yang telah dinyatakan punah di pulau-pulau lain yang masuk dalam kawasan Wallacea seperti Pulau Sangihe, Pulau Kabaruang, maupun Pulau Salibabu adalah dua pulau besar lainnya yang terdapat di Gugusan Kepulauan Talaud. Satwa endemik tersebut adalah jenis burung Paruh Bengkok atau Nuri dengan nama Sampiri (nama lokal) dan nama ilmiah Eos Histrio talautensis yang keberadaannya hanya ada di pulau Karakelang. Yang menjadi keprihatinan saat ini adalah mulai berkurangnya jumlah burung tersebut, akibat maraknya perburuan dan rusaknya habitat burung Sampiri serta penggunaan bahan-bahan kimia, baik pupuk maupun pestisida.
 
Berdasarkan keadaan ini, Yayasan IDEP Selaras Alam yang berkedudukan di Bali menggagas sebuah program Perlindungan Keragaman Hayati Wallacea melalui Gerakan Konservasi dan Penghidupan Berkelanjutan di Kabupaten Kepulauan Talaud, khususnya di tiga desa yang berada di Pulau Karakelang yaitu Desa Rae Selatan Kecamatan Beo Utara, Desa Bengel Kecamatan Beo, dan Desa Ambela Kecamatan Melonguane, serta dua desa dampingan baru yaitu Desa Ensem Kecamatan Essang Selatan dan Desa Tuabatu Kecamatan Tampan’amma.
 
Metode Permakultur merupakan Teknik Pertanian dengan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan secara adil dan berkelanjutan, menghasilkan makanan yang dikelola secara alami dengan nutrisi tetap terjaga, menggunakan bahan-bahan alami yang ada di sekitar lingkungan warga masyarakat sehingga bisa didapat secara gratis tanpa mengeluarkan biaya apapun, dan pembuatannya sangat mudah serta aman (kualitas kesehatan akan meningkat). Sehingga, melalui metode Permakultur diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat ke-lima desa ini khususnya maupun secara umum masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud. Diharapkan, teknik Permakultur ini bisa membudaya di kalangan masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud sehingga TALAUD LESTARI dapat terwujud.
 
Serangkaian dengan kegiatan ini, Yayasan IDEP Selaras Alam bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Talaud telah melatih anggota kelompok di Desa Bengel, Desa Rae Selatan, dan Desa Ambela mengenai bagaimana cara mengelola hasil atau produk pertanian organik maupun limbah laut agar dapat menghasilkan produk dengan nilai ekonomi yang tinggi. Ole-Ole Talaud adalah produk organik dari ke-tiga desa tersebut. Untuk Desa Rae Selatan telah diproduksi “RaBeLa” dan “ KripSay” melalui Kelompok Usaha Desa dan Pelestari Lingkungan  (KUD-PL) “DANDILING” juga KUD-PL “SAMPIRI” yang memproduksi souvenir dari bahan limbah laut atau dari kardus bekas yang dapat menghasilkan karya yang sangat indah, seperti tempat tisu, kaca cermin, bingkai foto, dan lain-lain. Desa Bengel melalui KUD-PL “LESTARI” memproduksi “ CripSang” dan “KripSay”.
 
Lain halnya dengan KUD-PL Desa Ambela "SEHATI", mereka memproduksi  VCO (Virgin Coconut Oil - Minyak Kelapa Murni) yang diproduksi tanpa dimasak dan dari kelapa yang tidak di “bor” dengan menggunakan bahan kimia (kelapa tanpa bahan kimia). Inilah ciri khas VCO yang sudah dianalisa sampelnya sampai ke BPOM Manado, Sulawesi Utara, dan sudah mendapatkan Sertifikat Analisis dengan predikat “Memenuhi Syarat”. Selain itu, kelompok ini juga memproduksi “RaBeLa” serta “ KripSay” yang berbahan baku seperti kangkung, bayam, daun ubi jalar (Batata - bahasa lokal) yang diambil dari Kebun Pekarangan Keluarga (KPK).
 
Produk organik tersebut di atas sudah dipasarkan di daerah sekitar Talaud, bahkan sudah ke luar daerah Kepulauan Talaud. Saat acara RaKerDaKes Dinas Kesehatan yang dilaksanakan di Manado, Menteri Kesehatan RI sempat membeli produk VCO dari Desa Ambela.
 
Jadi, bagi mereka yang berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Talaud, bisa mendapatkan di Toko Ole-Ole atau Toko Souvenir di Ibukota Kabupaten Melonguane ataupun bisa berkunjung langsung ke desa-desa tersebut di atas.
 
“SALAM PORODISA SATU HATI UNTUK TALAUD LESTARI"

OleOleTALAUD3
IMG_0407_sRGB 3
OleOleTALAUD6
IMG_0407_sRGB 4
OleoleTalaud
IMG_0406_sRGB 3
OleOleTALAUD5
OleOleTalaud
OleOleTALAUD2
OleOleTALAUD4
 
Jika Anda tertarik dengan produk kami, dapat menghubungi:
WA.085256668013 atau 08114325555